Sabtu, 09 Januari 2010

Demam BLACKBERRY

Semarang (09/01) - Pernah melihat ada yang autis dipojok ruangan? Atau merasa kalau orang itu sangat sibuk dengan ponselnya? Mungkin itu bukan ponsel biasa. Itu adalah smartphone, yang belakangan ini sepertinya lebih smart daripada namanya..

..BLACKBERRY..

Yaa, Blackberry sekarang sudah bisa dikatakan merajalela di kota-kota besar Indonesia, terutama kota Jakarta si Metropolitan. Di kota yang katanya tak pernah mati ini, para penduduk yang berkeliaran di tempat-tempat umum, tak jarang sedang sibuk sendiri dengan Blackberry-nya. Sebenarnya apa sih Blackberry itu? Mengapa banyak sekali yang mengidam-idamkan memiliki ponsel ber-keyboard QWERTY ini? Apakah ini ponsel yang ditunggu-tunggu sejuta umat pengikut perkembangan gadget, dengan kesempurnaan fasilitas yang dipunyainya?

Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam mengejutkan dunia.

Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama Blackberry. Di Indonesia, Starhub menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenai instalasi Blackberry melalui operator Indosat. Indosat menyediakan layanan Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise Server. (http://id.wikipedia.org/wiki/BlackBerry)

Seperti yang dituliskan diatas bahwa Blackberry merupakan produk asing yang masuk ke Indonesia, dan ternyata berhasil di pasaran. Mulai dipakai oleh kalangan eksekutif yang berstatus sosial tinggi, dan para public figure. Sampai di tangan public figure inilah, yang sepertinya sedikit banyak menjadi tolak ukur menjamurnya pemakai Blackberry di Indonesia.

Mereka yang mobile, merasa pantas menggunakan Blackberry dikarenakan fasilitas office-nya yang tersuntik di dalamnya, seperti E-mail, Web Browser, Messenger, dan semua fasilitas yang mendukung kegiatan kantor yang menggunakan sumber koneksi Internet. Para public figure yang ingin selalu berhubungan dengan banyak orang, menggunakan fasilitas Social Network-nya. Namun, untuk mereka para bukan siapa-siapa, menggunakan Blackberry untuk apa? Kita sering melihat orang-orang yang lalu-lalang sibuk sendiri dengan Blackberry yang seperti tertempel di tangannya. Apa yang sebenarnya mereka lakukan? Apakah memang penting atau wajib mereka melakukannya hampir sepanjang hari?

Anak SMP yang sempat saya lihat, masih berseragam putih-biru, menggenggam dengan mantap Blackberry-nya, duduk manis di halte bis dekat sekolahnya. Yaa, dia duduk dengan sangat manis, sampai seolah matanya tidak bisa terlepas dari benda tersebut. Jika kita lihat dan pikirkan dengan jernih, anak yang baru saja menginjak usia belasan itu, untuk apa memegang ponsel? Lebih spesifiknya lagi, kenapa Blackberry yang dipilihnya? Atau lebih nyatanya lagi, apa yang sedang dia lakukan dengan Blackberry-nya sampai dia tidak memperhatikan bis yang seringkali berhenti didepannya? (ya, saya mengamatinya dengan cukup seksama dan lama)..

Entah apa yang menjadi kebutuhannya, sampai dia menjadi Crackberry (panggilan para 'gila' Blackberry) seperti itu. Sebenarnya itu hanyalah satu contoh yang ada di sekitar kita. Mungkin jika kita ingin dan mau melihat dengan lebih teliti lagi, masih banyak lagi yang seperti itu. Sekarang mungkin yang bisa kita tanyakan, apakah Blackberry itu memang perlu, atau hanya untuk gaya-gayaan dan meningkatkan status sosial semata? Karena tak asing lagi, jika ada seseorang di dekat kita yang tertangkap mata sedang memegang (punya sendiri atau pinjaman) Blackberry, maka akan ada suara yang tiba-tiba berucap, "Cieee... BB (singkatan Blackberry-red) nih yeee..!!"..

*tanpa maksud menyinggung pengguna BB :)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

BlackBerry (BB),
entah mengapa topik ini pada akhir-akhir ini menjadi bahan pembicaraan banyak orang.
mungkin memang, ada beberapa orang yang menggunakan BB hanya untuk sekedar gaya.
Namun jangan lupakan orang-orang yang memang memiliki kebutuhan mendasar akan adanya koneksi internet yang tak terbatas agar semua kegiatannya berjalan dengan lancar.
Tidak bermaksud apa-apa,
hanya mencoba melihat segalanya dari sudut pandang yang berbeda :)

PERMATA mengatakan...

Yoi,BB bagaikan kacang goreng yg dibajiri banyak peminat dari anak kecil sampai orang tua,ckckck..

Posting Komentar